Ummi, syawal lalu pusaramu aku kunjungi lagi. Sudah tidak terhitung dengan jari jemari gebuku sudah kali ke berapa aku ke 'rumahmu' itu. Sungguh, hatiku masih dipagut pilu saat bapak dan anak²mu yang lain mengalunkan bacaan Yassin dan tahlil. Masih bergenang takungan air di kolam mataku saat air mawar aku siramkan perlahan ke makammu. Aku tidak putus-putus berdoa agar rohmu bersama orang² yang soleh.